Langsung ke konten utama

Susu Milku, a review.

Susu merupakan salah satu minuman yang dipercaya memiliki berjuta manfaat. Ia memiliki kandungan kalsium serta beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh kita. Terlepas dari beberapa pro dan kontra mengenai susu, gue termasuk golongan kaum yang menganggap susu adalah minuman yang harus dikonsumsi setiap hari.

Kebetulan beberapa hari yang lalu, gue dapat susu ini dari sekolahnya anakku. "Wah lumayan nih.. ngincipin susu baru. bisa direview juga,"gumamku dalam hati. Jadi tidak usah kebanyakan cingcong, berikut review susu Milku.

Disclaimer: Tulisan ini murni ditulis secara independen, bukan endorsement, bukan iklan. Semua yang ditulis berdasarkan pengalaman atau apa yang dirasakan oleh penulis. Jika terjadi perbedaan pengalaman atau rasa, mohon dimaklumi. Karena masing-masing orang memiliki selera yang berbeda. Terima kasih.


Susu Milku diproduksi oleh Wingsfood dan ia mengusung 2 rasa: strawberry dan coklat. Dari kemasannya sudah terlihat beberapa informasi antara lain:
  • Terbuat dari Susu Sapi Belgia
  • Merupakan susu UHT.
  • Harganya Rp 3000 (seperti yang tercetak di kemasan ya. Kalaupun harga jualnya diatas atau dibawah itu juga, itu tergantung penjualnya ya.)
  • Memiliki beberapa klaim antara lain: 5 sumber vitamin, 4 sumber mineral, 25% kandungan kalsium dari kebutuhan normal 2250 kalori per hari.
  • Untuk kandungan kalorinya, yang Strawberry 150 kcal dan yang coklat 160 kcal. Kandungan gula per botol 22gr (coklat & strawberry).
Untuk rasanya bagaimana?
Menurutku ya, rasanya ringan, tidak terlalu kental, tapi rasanya cukup menonjol. Apalagi untuk yang coklat, terasa coklatnya tapi tidak eneg. Satu yang bisa gue simpulkan setelah gue mencoba kedua susu tersebut, ia tidak menimbulkan rasa gatal di tenggorokan. Ini penting sih buat gue, karena gue termasuk orang yang tenggorokannya sensitif. 

Karena gue merasa cocok dengan rasanya, sudah tentu gue kepo dengan bahan-bahannya ya. Ternyata eh ternyata, ia terbuat dari Susu Bubuk (7-8%). Ealah pakne bukne, terbuat dari susu bubuk toh. Lalu kenapa disitu tertulis UHT?




Sekilas info tentang susu, apa sih bedanya susu UHT dengan susu bubuk?
Susu UHT adalah susu sapi segar yang diproses dengan teknologi Ultra High Temperature. Maksudnya adalah, susunya diproses dengan suhu 130-140 derajat celcius selama 3-4 detik. Tujuan pemanasan ini untuk membunuh mikroorganisme dan bakteri yang dapat membuat susu menjadi rusak. 

Sedangkan susu bubuk diproses dengan cara dikeringkan dengan metode penyemprotan/spray dryer dengan suhu 200 derajat celcius. Cara tersebut sudah pasti membuat beberapa nutrisi dari susu hilang karena proses pemanasan yang tinggi. Oleh karena itu banyak produsen susu yang menambahkan beberapa vitamin dan mineral ke dalam susu tersebut untuk menambah nilai gizinya.

Jadi menurut gue ya, susu Milku bukanlah susu UHT yang sebenarnya. Menurut gue lho ya. Tolong dikoreksi jika pendapat gue ini tidak benar ya. Karena setahu gue, susu UHT itu lebih ke susu segar cair yang diproses dengan pemanasan selama 3-4 detik, lalu dimasukkan ke kemasan. 

Si Milku ini ternyata (mungkin) dibuat dari susu bubuk yang diencerkan, diberi rasa dan bahan lain lalu ditaruh dalam kemasan. Ya mungkin setelah bahannya tercampur jadi satu, susunya juga dipanaskan dengan cara UHT lalu ditaruh ke kemasan. Itu sih yang terbayang di pikiranku setelah membaca daftar bahan-bahannya. 

Catatan: Gue tidak bermaksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan nama si Milku ya. Ini review jujur gue.

Jadi menurut gue, Milku ini gimana? Apakah gue mau beli lagi ke di kemudian hari? 
Terlepas gue merasa "ditipu" dengan deskripsi kemasannya yang bertuliskan UHT, gue mau kok beli Milku di kemudian hari. Karena rasanya enak dan tidak meninggalkan rasa gatal di tenggorokan. Milku juga tidak terlalu encer ataupun tidak terlalu kental. Cocok buat gue kalau seumpama stok susu dirumah habis. Tinggal ke minimarket terdekat dan beli deh.

Thanks sudah baca review gue hari ini. Have a nice day!
~October 4, 2020~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Intro

Hi! Selamat datang di dhapure! mak esshi.  Siapa sih mak esshi? Ya gue sendiri lah hehe. Disini gue mau nulis tentang permasakan. Selain resep-resep, recook dari resep-resep yang sliweran di internet, gue juga suka membahas tentang Healthy Lifestyle. Beberapa resep yang gue recook, bakalan gue bahas juga dari segi baik atau tidaknya bagi tubuh. Karena sesungguhnya, obat dari segala penyakit yang ada di dunia ini berada di dekat kita sendiri: makanan sehat. Gue memang bisa dikatakan tidak kompeten jika berbicara mengenai gizi, karena gue tidak mengenyam sekolah gizi. Namun gue memiliki background kesehatan yang bisa dikata nggak bagus, dan gue terselamatkan karena mengganti pola makan gue yang dulu gak karuan dan kini menjadi lebih sehat. Kalau dari segi bahasa kerennya, Clean Eat Diet. Jadi sedikit banyak gue bakalan membahas diet-diet yang ada di sekitar kita. "ah mak.. kamu coba-coba diet ya? hati-hati kalo nggak cocok ama badanmu nanti ada kenapa-kenapa" Kalau u

Ketika yang tersayang jatuh sakit, kudu gimana dong?

Dua hari yang lalu tuh, anak gue tiba-tiba aja muntah. Dugaan terbesar dari penyebabnya adalah dia masuk angin, atau bahasa kedokterannya adalah common cold. Istilah masuk angin itu hanya ada di Indonesia aja lho. Kalo di luar negeri kita ke dokter trus ngomong “I guess I’ve got wind inside my body, or enter wind,” bisa auto dipelototin dokternya lu. Penyebab common cold itu apa sih? Ternyata tak lain dan tak bukan karena naiknya kadar asam lambung dalam perut. “yhaaa.. maag dong?” tanyaku ke temen gue yang dokter. “makanya kalau habis muntah, jangan dikasih minuman manis dan asam. Kasih jahe anget. Pasti mendingan tuh,” kata dia. Lalu pembicaraan kita lanjut menjadi sesi tanya jawab dan observasi, mengapa anak gue bisa muntah.  Gue akuin, beberapa hari terakhir anak gue malas banget tidur siang. Gak mau tidur kalo gue gak nemenin. Walo gue amukin ampe maknya berubah jadi singa pun, tetep aja ai don ker mom. Padahal, untuk anak-anak tuh yang namanya tidur siang adalah penting. Khusus b

Kulit Gyoza Praktis

Banyak yang tanya tentang resep kulit gyoza ke gue. Kok bisa bikin kulit gyoza tipis bagus gitu. Tipsnya bagaimana? Tipsnya ya, gilaslah setipis mungkin! Hahaha.  Sebelum menemukan formula yang pas, gue memang bolak balik mencoba beberapa resep yang beredar di internet. Hingga akhirnya diriku menemukan formula yang pas sehingga bisa membuat kulit gyoza tipis cantik dan lentur. So without further delay, here's the recipe! Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain: 100 gr tepung terigu serbaguna (sekitar 10 sdm) 30 gr tepung terigu tinggi protein (sekitar 3 sdm) 1/4 sdt garam, atau sejumput aja, sesuai selera 80 ml air panas (sekitar 8-9 sdm) bahan tambahan: Tepung Maizena Cara membuatnya: Masukkan semua bahan keringnya ke dalam mangkok, campur semuanya hingga rata. Masukkan air panas secara perlahan-lahan sambil diaduk-aduk dengan spatula atau sendok. Yang manalah yang kalian punya. Setelah adonan agak dingin dan lumayan menyatu, uleni adonan dengan tangan. Setelah tercampur, diamkan